42 research outputs found

    Profil Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Melalui Implementasi SPADA Unram

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 menyebabkan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh atau daring. Di Universitas Mataram, pembelajaran secara daring terfasilitasi melalui SPADA Unram. Oleh karena implementasinya yang tergolong baru, maka perlu diketahui efeknya terhadap capaian tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi minimal dapat dikuasai oleh mahasiswa. Pada studi ini, kami mengkaji keterampilan proses sains mahasiswa. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester 5 yang memprogramkan matakuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Sampel berjumlah 35 mahasiswa yang ditentukan secara purposive. Data keterampilan proses sains mahasiswa dikumpulkan menggunakan instrumen tes yang sudah divalidasi ahli. Item berjumlah 6 soal subjektif yang disesuaikan dengan jumlah indikator keterampilan proses sains (KPS) dasar yaitu observing, classification, measuring, communicating, predicting, dan infering. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu melalui quiz 1 topik Pengantar IAD, dan quiz 2 topik Materi dan Energi. Analisis data keterampilan proses sains mahasiswa menggunakan statistik deskriptif dan inferensial dengan mengukur rata-rata (mean), persentase, dan uji komparasi. Kami menemukan bahwa rata-rata derajat penguasaan (DP) mahasiswa terhadap KPS dasar berada pada kategori sangat kurang. Proporsi mahasiswa dengan kategori baik dan cukup hanya 11.43% pada quiz pertama, dan pada quiz kedua hanya 2.86% kategori baik dan 8.57% kategori cukup. Hasil uji komparasi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan DP KPS dasar yang signifikan antara quiz 1 dan quiz 2. Kondisi ini mengindikasikan bahwa perlu adanya inovasi yang dapat memberikan pengalaman belajar lebih baik dan dapat meningkatkan KPS dasar mahasiswa

    Problematika Pembelajaran Daring dalam Perspektif Mahasiswa

    Get PDF
    Abstrak: Pandemic Covid-19 memaksa pembelajaran dilakukan secara online. Pembelajaran online memiliki banyak kendala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi mahasiswa terhadap pembelajaran online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan survey. Instrument yang digunakan berupa angket. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa PGSD. Lokasi penelitian di Universitas Mataram. Melalui penelitian ini permasalahan yang dihadapi mahasiswa dapat terdata. Pendataan terhadap masalah yang dihadapi mahasiswa dapat digunakan untuk perbaikan sistem pembelajaran online di kemudian hari. Masalah utama dalam penelitian ini antara lain apa saja masalah yang dihadapi mahasiswa selama pembelajaran daring? Apakah mahasiswa mampu menyesuaikan diri dengan model pembelajaran daring? Masalah apa saja yang harus dilakukan evaluasi dalam perspektif mahasiswa? Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi mahasiswa selama pembelajaran daring antara lain koneksi internet, media daring sering eror dan keterbatasan kuota internet. Sebagian besar mahasiswa tidak dapat mengikuti pembelajaran online dengan baik. Banyak mahasiswa yang mengaku jenuh dan kurang fokus jika belajar secara online. Kriteria media daring yang disukai mahasiswa adalah menggunakan media yang irit kuota, tidak butuh jaringan kuat, dan mudah digunakan. Masalah yang harus dievaluasi dalam pembelajaran daring menurut mahasiswa adalah metode pembelajaran, penggunaan media daring dari dosen, ketersediaan koneksi dan kuota internet mahasiswa.Kata kunci: Covid-19, Pembelajaran Online, Perspektif MahasiswaAbstract: Covid-19 pandemic forces learning to be done online. Online learning has many obstacles. This study aims to determine the problems faced by students in online learning. This study uses a quantitative approach. Data collection uses surveys. The instrument used in the form of a questionnaire. Data analysis uses descriptive statistics. The subjects in this study were PGSD students. Research location at the University of Mataram. Through this research, the problems faced by students can be recorded. Data collection on problems faced by students can be used to improve online learning systems in the future. The main problems in this study include what are the problems faced by students during online learning? Are students able to adjust to the online learning model? What issues should be evaluated in online learning from the perspective of students? The results showed that problems faced by students during online learning include internet connections, online media often an error, and limited internet quota. Most students cannot participate in online learning well. Many students claim to be bored and lack of focus when studying online. Online media criteria that students like are using quota-efficient media, do not need strong networks and are easy to use. Problems that must be evaluated in online learning according to students are learning methods, use of online media from lecturers, availability of connections and student internet quota.Keywords: Covid-19, Online Learning, Student Perspectiv

    USING THE SAVI LEARNING MODEL BASED ON GOOGLE CLASSROOM MEDIA TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN SOCIOLOGY IN CLASS XI IPS 2 SMAN 2 SELONG

    Get PDF
    Sociology is one of the subjects taught at the high school level which currently uses the 2013 curriculum, in implementing the 2013 curriculum a model and a media are needed whose learning is student-centered so that students are required to be active and innovative in learning, but in the implementation of the national curriculum in class XI IPS 2 SMAN 2 SELONG students are still fine it is difficult to play an active role in learning so that student learning outcomes are low, this is because the learning models and media used are still traditional. Low student learning outcomes are the background for this research. The purpose of this study is to improve student learning outcomes in class XI IPS 2 SMAN 2 SELONG. This research was conducted in 2 cycles as a class action research project. The data in this study were collected by observing, reflecting, learning achievement tests, and documentation. The results of this study showed that the percentage of learning implementation was 66.6% and the percentage of student learning outcomes was 66.6% in chicle I, then there was an increase after the implementation of cycle II with the percentage of learning implementation being 90.4% and the percentage of student learning outcomes being 84.8%

    URGENSI PENDIDIKAN BERKUALITAS BAGI PEKERJA ANAK

    Get PDF
    ABSTRAKAnak memiliki peran strategis penentu masa depan bangsa. Anak harus di lindungi segala kepentingannya, baik fisik, psikis dan intelektualnya serta hak-hak lainnya beserta harkat dan martabatnya. Namun bagi pekerja anak hak-haknya kurang sempurna didapatkan, di mana prestasi anak lemah, kemudian kecakapan sosial dan kepribadiannya kurang bisa dikembangkan. Padahal pendidikan sesungguhnya bertujuan membentuk manusia cerdas intelektualnya, serta mampu mengembangkan spiritualnya. Berkaitan dengan hal tersebut urgensi pendidikan berkualitas bagi pekerja anak sangat penting untuk dilakukan.  Melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat yang memberikan penjelasan dan pemahaman pentingnya pendidikan berkualitas bagi pekerja anak.  Teknik yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi beberapa tahapan diantaranya: persiapan dilakukan dengan koordinasi kepada mitra pengabdian pada masyarakat. Selanjutnya pelaksanaan yang berisi pelatihan terkait penjelasan tentang konsep pendidikan secara umum, penjelasan pentingnya pendidikan berkualitas bagi pekerja anak kemudian  sesi interaktif. Selanjutnya evaluasi dan pelaporan. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat bahwa peserta mendapatkan pemahaman yang kompleks tentang urgensi pendidikan berkualitas bagi pekerja anak dengan mengenal pekerja anak, identifikasi permasalahan belajar pekerja anak, serta langkah yang dapat dilakukan dalam memberikan pendidikan berkualitas bagi pekerja anak. Kata kunci: urgensi; pendidikan berkualitas; pekerja anak ABSTRACTChildren have a strategic role in determining the future of the nation. Children must have all their interests protected, both physical, psychological and intellectual, as well as other rights along with their honor and dignity. However, for child workers, their rights are less than perfect, where children's performance is weak, their social skills and personality cannot be developed. In fact, education actually aims to form people who are intellectually intelligent and able to develop spiritually. In this regard, the urgency of quality education for child workers is very important. The techniques used in this activity include several stages including: preparation is carried out in coordination with community service partners. Next, the implementation contained training related to an explanation of general education concepts, an explanation of the importance of quality education for child workers and then an interactive session. Next is evaluation and reporting. The results of community service activities show that participants gain a complex understanding of the urgency of quality education for child workers by getting to know child workers, identifying learning problems for child workers, as well as steps that can be taken to provide quality education for child workers. Keywords: urgency; quality education; child labo

    PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA ANAK DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS MANDALIKA

    Get PDF
    ABSTRAKArus globalisasi membuat pertukaran budaya antar bangsa sangat cepat, oleh karena itu generasi muda sangat perlu karakter berbasis kearifan lokal yang dapat dijadikan alat filter  dalam menerima budaya asing. Penanaman karakter terutama melalui sekolah merupakan salah satu alternatif yang efektif dilakukan. Namun yang terjadi di lapangan masih banyak terdapat siswa belum memahami tentang kearifan lokal yang dimiliki dan siswa perlu mendapatkan pemahaman penguatan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat akan memperkenalkan berbagai kearifan lokal budaya asli suku sasak pada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengetahui nilai-nilai kearifan lokal sebagai karakter yang harus dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Teknik yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi beberapa tahapan diantaranya: persiapan dilakukan dengan koordinasi dan sosialisasi kepada mitra pengabdian pada masyarakat. Selanjutnya penyuluhan, kemudian diskusi dan tanya jawab. Hasil kegiatan pengabdian yang sudah dilakukan adalah siswa memahami tentang nilai-nilai kearifan lokal dan siswa mendapatkan pemahaman terkait pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Kata Kunci: pendidikan karakter; kearifan lokal; kawasan ekonomi khusus ABSTRACTThe flow of globalization makes cultural exchanges between nations very fast. Therefore, the younger generation needs characters based on local wisdom that can be used as a filter tool in accepting foreign cultures. Character building, primarily through schools, is an effective alternative. However, what happens in the field is that there are still many students who do not understand local wisdom and students need to gain an understanding of strengthening character education based on local knowledge. The purpose of community service activities is to introduce various local pearls of wisdom of the indigenous Sasak culture to students so that students can know the values of local knowledge as characters that must be understood and applied in everyday life. The technique used in this activity includes several stages including preparation is carried out with coordination and socialization with community service partners. Next is counseling, then discussion and question and answer. Next is counseling, then discussion and question and answer. The results of the service activities that have been carried out are that students understand the values of local wisdom and students get an understanding of character education based on local wisdom. Keywords: character building; local culture; special economic zone

    Konferensi Video sebagai Alternatif Media Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    The Covid-19 pandemic has caused changes in all aspects of life, from the economy, health to education. This situation causes the implementation of learning is usually carried out directly in the classroom, turning into School From Home, students and teachers carry out learning activities from home. These changes of course require adaptation and learning media that are different from previous activities. The purpose of this study is to provide an overview of the use of video conferencing as an alternative medium of learning during the Covid-19 pandemic. The research method used is library research or library research. Library research utilizes library resources to obtain research data. Sources of data obtained from secondary data originating from research reports contained in articles, textbooks, proceedings, and websites as well as other sources deemed relevant to the topic of study. The result of this research study is that video conferencing using Google Meet and Zoom is an alternative learning media that is most widely used by teachers and students in the learning process during the Covid-19 Pandemic. This is because it has several advantages compared to other applications, such as being able to be downloaded for free, students can conduct direct questions and answers like in a face-to-face class. In addition, teachers can also provide feedback. Another advantage is that the teacher can display the material, explain the material as usual in face-to-face learning because there is a whiteboard to explain using handwriting using a pen, recording learning activities, it is easier to control students in following the learning process. Based on these advantages, the use of video conferencing is more dominant in learning activities during the Covid-19 pandemic.  Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan dalam segala aspek kehidupan mulai dari bidang ekonomi, kesehatan sampai bidang pendidikan. Keadaan ini menyebabkan pelaksanaan pembelajaran biasanya dilaksanakan langsung di dalam kelas, berubah menjadi School from Home, siswa dan guru melaksanakan aktivitas pembelajaran dari rumah. Perubahan tersebut tentu membutuhkan adaptasi dan media pembelajaran yang berbeda dengan aktivitas sebelumnya. Tujuan kajian ini adalah memberikan gambaran terkait penggunaan konferensi video sebagai media alternatif pembelajaran pada masa Pandemi Covid-19.  Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian riset pustaka atau studi pustaka. Riset pustaka memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian.  Sumber data yang diperoleh bersumber dari data sekunder yang berasal dari laporan hasil penelitian yang tertuang dalam artikel, buku teks, prosiding dan website serta sumber-sumber lain yang dianggap relevan dengan topik kajian. Hasil kajian penelitian ini adalah konferensi video yang menggunakan Google Meet dan Zoom menjadi alternatif media pembelajaran yang paling banyak di gunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran pada masa Pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan aplikasi lain seperti dapat diunduh secara gratis, siswa dapat melakukan tanya-jawab langsung seperti di dalam kelas tatap muka. Selain itu guru juga dapat memberikan umpan balik. Kelebihan lain guru dapat menampilkan materi, menjelaskan materi seperti biasanya dalam pembelajaran tatap muka karena tersedia whiteboard untuk menjelaskan menggunakan tulisan tangan menggunakan pen, melakukan perekaman terhadap aktivitas pembelajaran, lebih mudah mengontrol siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa kelebihan tersebut membuat penggunaan konferensi video lebih dominan digunakan dalam aktivitas pembelajaran pada masa pandemi Covid-19

    MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS DARING DIPERGURUAN TINGGI PADA ERA INDUSTRI 4.0

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan hendak mengelaborasi sejumlah pemikiran dan konsep yang meyakini pentingnya pembelajaran berbasis daring dalam rangka mewujudkan kemandirian belajar dan sebagai respon perkembangan informasi dan teknologi yang cepat pada era industri 4.0. metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan cara mengumpulkan literatur (bahan-bahan materi) yang bersumber dari buku, jurnal, dan sumber lainnya terkait dengan pembelajaran daring dan kemandirian belajar. Hasil kajian menyimpulkan bahwa model pelaksanaan pembelajaran berbasis daring terdiri atas: (1) model daring yang hanya melibatkan dosen dan mahasiswa sebagai peserta; (2) model daring yang melibatkan tiga pihak, yaitu mahasiswa, mentor, dan dosen. Pada kedua model tersebut dapat terjadi interaksi secara synchronous, yakni  interaksi belajar pada waktu yang bersamaan seperti dengan menggunakan video call, telepon atau live chat. Interaksi juga dapat terlaksana dengan cara asynchronous, yakni interaksi belajar pada waktu yang tidak bersamaan melalui kegiatan pembelajaran yang telah disediakan secara elektronik dengan menggunakan forum atau message. Dengan adanya pembelajaran berbasis daring, nmahasiswa atau peserta lebih mandiri belajar dengan kata lain senantiasa tidak tergantung kepada orang lain, menetapkan tujuan belajar, mendiagno­sis kebutuhan belajar, memiliki rasa percaya diri dan tanggung jawab serta mel­akukan evaluasi dir

    MELESTARIKAN KEMBALI BUDAYA LOKAL MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKULER UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Budaya lokal adalah nilai-nilai lokal hasil budidaya masyarakat suatu daerah, budaya yang dimiliki oleh masyarakat memiliki perbedaan dari budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang berada di tempat aatu yang berada di daerah lain. Kebudayaan tersebut tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu serta keberadaannya diakui dan dimiliki oleh masyarakat setempat. Para generasi penerus bangsa harus bisa menjaga dan melestarikan kebudayaan yang mereka miliki karena jika mereka tidak bisa melestarikannya maka bisa saja dengan budaya lokal tersebut akan punah. Terjadinya kepunahan-kepunahan tersebut juga tentunya disebabkan oleh berbagai masalah yang terjadi pada saat ini salah satunya yaitu masuknya budaya luar ke Indonesia, masyarakat setempat lebih mengetahui tentang budaya-budaya luar sehingga kebudayaan lokal yang dimilikinya seakan-akan sudah dilupakan. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menganalisa pentingnya budaya lokal untuk dilestarikan apalagi oleh para generasi-generasi bangsa, pengumpulan data dalam penyusunan artikel ini disusun menggunakan penelitian kepustakaan yang dikutip dari berbagai jenis refrensi dan tentunya dilihat dari keadaan pendidikan sekarang in

    Pendidikan IPS Menjawab Tantangan Abad 21: Sebuah Kritik Atas Praktik Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

    Get PDF
    Abad 21 sarat dengan perkembangan teknologi informasi. Perkembangan berjalan semakin semakin pesat. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk menyelidiki tentang 1) Apakah pembelajaran IPS di SD masih relevan dengan keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21, 2) Keterampilan apa saja yang didapatkan dari mempelajari IPS di SD, 3) Bagaimana seharusnya mempelajari IPS agar keterampilan abad 21 dapat dikuasai. Kajian ini menganalisis artikel yang berkaitan dengan pembelajaran IPS maupun keterampilan abad 21. Artikel yang dianalisis berupa artikel hasil penelitian empiris maupun hasil kajian konseptual. Analisis konsep dilakukan dengan melakukan sintesis dari beberapa artikel tersebut untuk menemukan relevansi pendidikan dengan keterampilan abad 21. Hasil kajian menunjukkan bahwa pembelajaran IPS masih relevan dengan pengembangan keterampilan abad 21. Keterampilan yang didapatkan melalui pembelajaran IPS diantaranya kemampuan bersosialisasi, kemampuan berkolaborasi, kemampuan networking, dan kemampuan berkomunikasi. Tuntutan keterampilan abad 21 yang mengharuskan setiap orang untuk memiliki keterampilan sosial dapat dipelajari melalui pembelajaran IPS. Agar keterampilan abad 21 dapat termuat dalam pembelajaran IPS secara untuk maka perlu dilakukan inovasi model pembelajaran

    Identification of Mobile Phone Usage's Shifting Among Students

    Get PDF
    This study aims to identify the use of mobile phones in SMAN 1 Pangalengan. The survey was conducted on 100 students. Data collection using a questionnaire. Data analysis uses quantitative descriptive methods. The results showed students tend to utilize social media such as Facebook, Instagram, and WhatsApp. Other uses for browsing, gaming, and entrepreneurship. Survey results show that 92% of students use WhatsApp to communicate and 82% of students use mobile phones to access social media. This shows the pattern of mobile phone use has shifted among students although basically, it does not change the main function
    corecore